Purwokerto, 10 Agustus 2024 – Dalam upaya memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap budaya lokal, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto menyelenggarakan Diskusi Sastra Terpumpun dengan tema “Nilai Karakter Lokal dalam Cerita Rakyat Banyumas.” Kegiatan ini dipimpin oleh Nasikhotun Nadiroh, M.Pd., seorang ahli dalam bidang Pembelajaran Bahasa Indonesia MI/SD, bersama mahasiswa yang terlibat yaitu Kharisma Nurul Abdika dan Amelia Nurunnisa.
Diskusi ini bertujuan untuk menggali dan mempromosikan nilai-nilai karakter lokal yang terkandung dalam cerita rakyat Banyumas, seperti kerja keras, gotong royong, kejujuran, dan rasa hormat terhadap alam. Melalui pendekatan akademis dan dialog interaktif, peserta yang terdiri dari guru, mahasiswa, dan pegiat sastra diajak untuk memahami relevansi cerita rakyat dalam pembentukan karakter generasi muda.
Nasikhotun Nadiroh, M.Pd. menegaskan pentingnya cerita rakyat sebagai media pembelajaran yang efektif. “Cerita rakyat tidak hanya menyampaikan pesan moral, tetapi juga memperkenalkan identitas budaya lokal kepada generasi muda,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta, yang terlibat dalam diskusi mendalam mengenai pengintegrasian nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum pendidikan. Salah satu peserta menyampaikan, “Kegiatan ini membuka wawasan saya tentang bagaimana cerita rakyat dapat menjadi sumber pembelajaran karakter yang kaya dan relevan untuk anak-anak.”
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk melestarikan budaya lokal Banyumas sekaligus mendukung pembentukan karakter yang kuat pada generasi penerus. Selain itu, hasil diskusi ini direncanakan akan diterbitkan dalam bentuk panduan pembelajaran berbasis cerita rakyat.
Dengan semangat melestarikan nilai-nilai budaya lokal, kegiatan ini menjadi bukti bahwa warisan sastra Banyumas masih memiliki relevansi besar dalam kehidupan modern.