SEMINAR PENCEGAHAN BULLYING: MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG AMAN DAN INKLUSIF

Purwokerto, 1 Juli 2024 – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto menyelenggarakan seminar bertajuk Seminar Pencegahan Bullying: Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif di MI Darul Hikmah Bantarsoka. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh siswa-siswi MI Darul Hikmah Bantarsoka, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya menghentikan bullying dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Seminar ini dipimpin oleh Maulida Khafidoh, M.Pd., dosen Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, yang juga menjadi pembicara utama. Dalam paparannya, Maulida menyampaikan materi dengan gaya yang interaktif dan mudah dipahami anak-anak. Ia menjelaskan bahwa bullying, baik berupa kekerasan fisik, verbal, maupun cyberbullying, dapat merugikan korban dan pelaku.

“Anak-anak harus diajarkan sejak dini untuk menghargai teman dan tidak melakukan tindakan yang menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun ucapan. Lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi semua siswa,” tegas Maulida.

Melalui cerita dan permainan, Maulida mengajak siswa-siswi untuk mengenali bentuk-bentuk bullying dan langkah-langkah yang dapat dilakukan jika menjadi korban atau menyaksikan tindakan bullying. Salah satu aktivitas menarik dalam seminar ini adalah simulasi bagaimana cara menolak bullying dan melaporkan kejadian kepada guru atau orang dewasa yang dapat dipercaya.

Seminar ini juga memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan pendapat mereka tentang pentingnya persahabatan dan saling menghormati. “Saya belajar kalau kita tidak boleh mengejek teman, karena itu bisa bikin teman sedih,” ujar salah satu siswa yang mengikuti seminar.

Acara ini merupakan bagian dari upaya Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto untuk mendukung pendidikan karakter sejak usia dini. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan siswa-siswi tidak hanya memahami pentingnya menghentikan bullying, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan damai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *